Ah… bosan aku mendengarnya,
Setiap hari aku mendengarkan seruan doa
Setiap hari aku mendengarkan jeritan tangis
Ah… bosan aku mendengarnya
Setiap hari ada pembunuhan
Setiap hari ada perampokan
Setiap hari ada pertikaian
Setiap hari ada peperangan
Ah… bosan aku mendengarnya
Setiap hari ada umpatan kafir
Setiap hari ada korupsi
Setiap hari ada selingkuh
Setiap hari ada fitnah
Ah… bosan aku mendengarnya
Bosan…
Bosan…
Bosan…
Tidak ada yang membuatku tersenyum simpul
Oh ternyata aku salah
Di sudut kota itu ada seorang anak kecil, polos, dan lembut
Dia menyapaku dengan kebaikan hati
Memberikan cinta tanpa harus marah
Hanya inilah obat penenangku
Aku kembali bosan jika ia sudah tertidur…
Jangan tidur ya anak manis…
Aku ingin engkau menyilih semua kebosananku…
Ah bosan aku melihat orang yang sama jatuh kepada kesalahan yang sama
Bosan aku…
Padahal ada cinta yang kuberi tapi dibalas dengan benci dan dendam
Padahal ada rahmat yang kuberi tapi dibalas dengan kejahatan
Padahal ada nurani yang kuberi tapi dibalas dengan umpatan-umpatan pahit
Ah bosan aku jadinya.
Bosan…
Kapan kamu berubah?
Haruskah tiba titik jenuh kebosananku?
Kesalehanmu tidak akan mampu tuk membendungnya…
Ah sudah bosan aku…
Bosan…
source : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/03/03/jika-tuhan-sudah-bosan/
source : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/03/03/jika-tuhan-sudah-bosan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar