1.
Jelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar
Faktor yang mempengaruhi proses
belajar dan hasil belajar adalah :
Dalam lingkunganlah anak didik
hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang di sebut Ekosistem. Dua
lingkungan yang pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di
sekolah :
a) Lingkungan Alami
Pencemaran lingkungan hidup
merupakan mala petaka bagi anak didik yang hidup di dalamnya.
b) Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan social budaya di luar
sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem sendiri bagi
kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari
hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas.
2. Faktor
Intrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan
yang akan di capai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan,. Agar dapat
mencapai ke arah itu di perlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk
dan jenisny. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus di manfaatkan sebaik-baik
agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di
sekolah:
·
Kurikulum
·
Program
·
Sarana dan fasilitas
·
Guru
3. Kondisi
Fisikologis
Kondisi psikologis pada umumnya
sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam
keadaan segarjasmaninya, akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam
keadaan kelelahan.
4. Kondisi
psikologis
Semua keadaan dan fungsi psikologis
tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Berarti belajar bukanklah berdiri
sendiri, terlepas dari factor lain seperti factor luar dan factor dari dalam.
Factor psikologis sdebagai factor dari dalam tentu saja merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Minat, kecerdasan,
bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah factor-faktor
psikologisyang utama mempengaruhiproses dan hasil belajar anak didik.
a) Minat
Menurut slameto (1991 : 182),
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendir dengan suatu di luar dir. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut semakin besar minat.
b) Kecerdasan
Raden cahaya prabu (1986) perna
mengatakan dalam mottonya bahwa :” Didiklah anak sesuai taraf umurnya,
Pendidikan yang berhasilkarena menyelami jiwa anak didikny”. Yang menarik dari
ungkapan ini adalah tentang umur dan menyelami jiwa anak didik.
c) Bakat
Bakat merupakan faktoryang besar
pengruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada yang
membantah , bahwa belajar pada bidang yang sesai dengan bakat memperbesar
kemungkinan berhasilnya usaha itu.
d) Motivasi
Menurut Noehi Nasution (1993 : 8
) motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisisi psikologis yang mendorong
seorang untuk belajar. Penemuan – penemuan penelitian menunjukan bahwa hasil
belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
e) Kemampuan Kognitif
Dimana orang menyadari bahwa
pengetahuannya berasal dari masa lampau atau atau berdasarkan kesempatan yang
diperoleh di masa lampau.
2.
Jelaskan perbedaan dan
persamaan antara teori belajar behavioristik menurut Pavlov dan Skinner
Perbedaan Teori belajar Behavioristik Pavlov dan Skinner
yaitu
menurut teori Skinner dalam belajar yang terpenting
adalah pemberian penguatan sedangkan dalam teori Pavlov dalam belajar adalah
pembiasaan.
Persamaan Teori belajar Behavioristik Pavlov dan Skinner
yaitu
Terjadinya perubahan tingkah laku yang terjadi melalui
rangsangan yang menimbulkan respon yang bersifat mekanik.
3.
Jelaskan konsep teori
belajar behavioristik menurut Bandura
Konsep
teori belajar behavioristik menurut Bandura yaitu menekankan pada komponen
kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menekankan tentang bagaimana
perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkugan sekitar melalui peneguhan dan
pembelajaran peniruan, serta cara berfikir yang kita miliki terhadap sesuatu
dan juga sebaliknya.
4.
Jelaskan penerapan teori
belajar kognitif dalam pembelajaran
Ada 2
bentuk penerapan teori belajar Kognitif dalam pembelajaran yaitu :
-
Belajar hafalan
Misalnya dalam pelajaran Matematika, materi dalam pelajaran Matematika
bukanlah pengetahuan yang terpisah-pisah namun merupakan satu kesatuan,
sehingga pengetahuan yang satu dapat berkait dengan pengetahuan yang lain. Seorang
anak tidak akan mengerti penjumlahan dua bilangan jika ia tidak tahu arti dari
“1” maupun “2”. Ia harus tahu bahwa “1” menunjuk pada banyaknya sesuatu yang
tunggal seperti banyaknya kepala, mulut, lidah dan seterusnya;
sedangkan “2” menunjuk pada banyaknya sesuatu yang berpasangan seperti
banyaknya mata, telinga, kaki, … dan seterusnya. Sering terjadi, anak kecil
salah menghitung sesuatu. Tangannya masih ada di batu ke-4 namun ia sudah mengucapkan “lima”
atau malah “enam”. Kesalahan kecil seperti ini akan berakibat pada kesalahan menjumlah dua
bilangan. Hal yang lebih parah akan terjadi jika ia masih sering
meloncat-loncat di saat membilang dari satu sampai sepuluh.
-
Belajar bermakna
Dalam pembelajaran Matematika agar proses
mengingat bilangan kedua dapat bermakna, maka proses mengingat bilangan kedua
(yang baru) harus dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, yaitu
tentang 17-08-1945 akan tetapi dengan membalik urutan penulisannya menjadi
5491-80-71.Untuk bilangan pertama, yaitu 89.107.145. Bilangan ini hanya akan
bermakna jika bilangan itu dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada di
dalam pikiran kita. Contohnya jika bilangan itu berkait dengan nomor telepon
atau nomor lain yang dapat kita kaitkan. Tugas guru adalah membantu memfasilitasi siswa sehingga bilangan
pertama tersebut dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Jika seorang siswa tidak dapat mengaitkan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, maka proses pembelajarannya disebut
dengan belajar yang tidak bermakna (rote learning).
5.
Bagaimana teori belajar
psikoanalitik untuk membantu seorang guru dalam mengatasi masalah belajar siswa
Masalah belajar siswa ditafsirkan oleh analis
bagi diri siswa, dan siswa dinasehati untuk berbuat
sesuatu untuk meredakan atau menguranginya.
6.
Jelaskan ciri-ciri siswa
yang mengalami kesulitan belajar
·
Nilai pelajaran yang naik
turun
·
Sulit mengatur kegiatan
atau barang
·
Mudah lupa
·
Sering kehilangan
barang-barang
·
Sering melamun
·
Ceroboh dan tidak teliti
·
Tidak termotivasi untuk
belajar
·
Mudah menyerah
·
Sulit duduk tenang untuk
jangka waktu yang lama
·
Banyak berbicara
·
Sulit menunggu giliran
·
Suka jail, iseng dan
impulsif
7.
Jelaskan penerapan teori
belajar Behavioristik dalam pembelajaran
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak
pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti,
tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga
belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi
mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada
melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik
struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman
yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh
pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
8.
Jelaskan konsep teori
belajar kognitif menurut Piaget
Konsep teori belajar
Piaget yaitu atas dasar perkembangan usia dan dibagi dalam tahapan-tahapan
- tahap
sensorik-motorik= 1,5-2 tahun
- tahap praoperasional= 2-8
tahun
- tahap operasional
kongkret= 8-14 tahun
- tahap operasional formal
= 14 tahun lebih
9.
Jelaskan sumbangsih
teori psikoanalitik terhadap pembelajaran
Contoh penerapan teori psikoanalitik dalam pembelajaran misalnya
seorang siswa bernama Maya pertama kali masuk sekolah guru menerimanya dengan
senyuman dan pujian. Belum dua minggu berlalu Maya minta diantarkan ke sekolah
lebih pagi sambil berkata pada ibunya bahwa ia akan menjadi guru jika besar
nanti. Dari fragmen di atas melukiskan adanya belajar responden dimana senyum
dan pujian guru dapat ditafsirkan sebagai stimulus tidak terkondisi. Tinadakan
guru ini menimbulkan sesuatu dalam diri Maya yaitu suatu perasaan yang
menyenangkan
10. Bagaimana cara mencegah adanya kesulitan belajar pada
siswa
Menurut saya pribadi
untuk mencegah adanya kesulitan belajar, bisa dilakukan dengan cara membuat
lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa dan memulai pembelajaran dengan
hal-hal yang bisa membuat siswa merasa senang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar